Kajian Ramadhan Kitab Washoya

kajian ramadhan

Nasehat Guru kepada Muridnya (Pelajaran Ke-1)

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ – ﺃَﺭْﺷَﺪَﻙَ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻭَﻓَّﻘَﻚَ ﻟِﺼَﺎﻟِﺢِ ﺍﻷَﻋْﻤَﺎﻝِ – أَﻧَّﻚَ ﻣِﻨِّﻰ ﺑِﻤَﻨْﺰِﻟَﺔِ ﺍﻟﻮَﻟَﺪِ ﻣِﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪ


Wahai Anakku – Semoga Allah menunjukkan kamu kepada amal soleh – sesungguhnya engkau bagiku bagaikan seorang anak bagi ayahnya.

ﻳَﺴَّﺮَﻧِﻰ ﺃَﻥْ أَﺭَﺍﻙَ ﺻَﺤِﻴﺢَ ﺍﻟﺒِﻨْﻴَﺔِ ، ﻗَﻮِﻱَّ ﺍلإِﺩْﺭَﺍﻙِ ، ﺯَﻛِﻲَّ ﺍﻟﻘَﻠْﺐِ ، ﻣُﻬَﺬِّﺏَ ﺍﻷَﺧْﻼَﻕِ


Aku senang melihatmu sehat badannya, cerdas otaknya, bersih hatinya, mulia akhlaknya

ﻣُﺤَﺎﻓِﻈًﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻵﺩَﺍﺏِ ، ﺑَﻌِﻴﺪًﺍ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻔَﺤْﺶِ ﻓِﻲ ﺍﻟﻘَﻮْﻝِ ، ﻟَﻄِﻴﻒَ ﺍﻟﻤُﻌَﺎﺷَﺮَﺓِ ، ﻣَﺤْﺒُﻮﺑًﺎ ﻣِﻦ إِﺧْﻮَﺍﻧِﻚَ


menjaga tata krama, jauh dari perkataan buruk,lembut pergaulanya, disukai teman-teman kamu,

ﺗُﻮَﺍﺳِﻰ ﺍﻟﻔُﻘَﺮَﺍﺀ ، ﻭَﺗَﺸْﻔَﻖُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻀُّﻌَﻔَﺎﺀِ ، ﺗَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﺰَّﻻَّﺕِ ، ﻭَﺗَﻌْﻔُﻮ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺌَﺎﺕِ


menyayangi orang-orang fakir dan membantu orang-orang lemah, mengampuni kekhilafan dan memaafkan kesalahan

ﻭَﻻَ ﺗُﻔْﺮِﻁْ ﻓِﻲ ﺻَﻼَﺗِﻚَ ﻭَﻻَ ﺗُﻬْﻤِﻞ ﻓِﻲ ﻋِﺒَﺎﺩَةِ ﺭَﺑِّﻚَ


tidak meninggal kan shalat dan tidak mensia siakan ibadah kepada tuhanmu.

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ، إِﻥْ ﻛُﻨْﺖَ ﺗَﻘْﺒَﻞُ ﻧََﺼِﻴْﺤَﺔَ ﻧَﺎﺻِﺢٍ ﻓَﺄَﻧَﺎ ﺃَﺣَﻖُّ ﻣَﻦْ ﺗَﻘْﺒَﻞُ ﻧَﺼِﻴﺤَﺘَﻪُ


Wahai Anakku, Bila kamu mau menerima nasehat orang lain, maka akulah orang yang paling berhak kamu terima nasehatnya

ﺃَﻧَﺎ أُﺳْﺘَﺎﺫُﻙَ ﻭَﻣُﻌَﻠِّﻤُﻚَ ﻭَﻣُﺮَﺏِّ ﺭُﻭﺣِﻚَ


Akulah adalah gurumu, akulah pengajarmu dan akulah pendidik ruhmu

ﻻَ ﺗَﺠِﺪُ أَﺣَﺪًﺍ أَﺣْﺮَﺹَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻨْﻔَﻌَﺘِﻚَ ﻭَﺻَﻼَﺣِﻚَ ﻣِﻨِّﻲ


Kamu tidak akan menemukan orang yang lebih menginginkan kemanfaatan dan kebaikanmu dari pada aku

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ، إِﻧِّﻰ ﻟَﻚَ ﻧَﺎﺻِﺢٌ أَﻣِﻴﻦٌ ﻓَﺎﻗْﺒَﻞ ﻣَﺎ أُﻟْﻘِﻴﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺼَﺎﺋِﺢِ


Wahai anakku, Aku bagimu adalah penasehat yang terpercaya. Maka ambillah nasehat-nasehat yang aku berikan kepadamu.

ﻭَﺍﻋْﻤَﻞْ ﺑِﻪِ ﻓِﻲ ﺣُﻀُﻮﺭِﻯ ، ﻭَﺑَﻴْﻨَﻚَ ﻭَﺑَﻴْﻦَ إِﺧْﻮَﺍﻧِﻚَ ، ﻭَﺑَﻴْﻨَﻚَ ﻭَﺑَﻴﻦَ ﻧَﻔْﺴِﻚَ


Dan laksanakan nasehat itu saat di hadapanku, dan saat bersama teman-temanmu , dan saat kamu sendiri

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : إِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﺗَﻌْﻤَﻞْ ﺑِﻨَﺼِﻴﺤَﺘِﻰ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻮَﺗِﻚَ ﻓَﻘَﻠَّﻤَﺎ ﺗُﺤَﺎﻓِﻆُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑَﻴْﻦَ إِﺧْﻮَﺍﻧِﻚَ


Wahai anakku, Bila kamu tidak melaksanakan nasehatku saat sendirimu, maka sulit bagimu melaksanakan nasehat itu saat bersama teman-temanmu

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : إِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﺗَﺘَّﺨِﺬْﻧِﻰ ﻗُﺪْﻭَﺓً ﻓَﺒِﻤَﻦْ ﺗَﻘْﺘَﺪِﻯ؟


Wahai anakku,Bila kamu tidak menjadikanku sebagai panutan? Maka siapa yang kamu anut?

ﻭَﻋَﻼَﻡَ ﺗُﺠْﻬِﺪ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﻓِﻰ ﺍﻟﺠُﻠُﻮﺱِ ﺃَﻣَﺎﻣِﻰ؟


dan untuk apa kamu menyulitkan dirimu untuk duduk di hadapanku

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ: إِﻥَّ ﺍﻷُﺳْﺘَﺎﺫَ ﻻَ ﻳُﺤِﺐُّ ﻣِﻦْ ﺗَﻼَﻣِﻴﺬِﻩِ إِﻻَّ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢَ ﺍﻟﻤُﺆَﺩَّﺏَ


Wahai anakku, Sesungguhnya guru tidak ingin muridnya kecuali menjadi seorang yang baik dan beradab

ﻓَﻬَﻞْ ﻳَﺴُﺮُّﻙَ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺃُﺳْﺘَﺎﺫُﻙَ ﻭَﻣُﺮَﺑِّﻴﻚَ ﻏَﻴْﺮَ ﺭَﺍﺽٍ ﻋَﻨْﻚَ ﻭَﻻَ ﻃَﺎﻣِﻊَ ﻓِﻲ ﺻَﻼَﺣِﻚَ؟


apakah kamu bahagia bahwa gurumu dan pendidikmu tidak ridho kepadamu dan tidak peduli akan kebaikanmu

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : إِﻧِّﻰ أُﺣِﺐُّ ﻟَﻚَ ﺍﻟﺨَﻴْﺮَ ، ﻓَﺴَﺎﻋِﺪْﻧِﻰ ﻋَﻠَﻰ إﻳْﺼَﺎﻝِ ﺍﻟﺨَﻴْﺮِ إِﻟَﻴْﻚَ ، ﺑِﺎﻟﻄَّﺎﻋَﺔِ ﻭَﺍﻻﻣْﺘِﺜَﺎﻝِ ﻟِﻤَﺎ أَﻣَﺮَﻙِ ﺑِﻪِ ﻣِﻦْ ﻣَﻜَﺎﺭِﻡِ ﺍﻷﺧْﻼَﻕِ


Wahai anakku, Aku senang kebaikan bagimu, maka bantulah aku untuk menyampai kan kebagusan kepadamu, dengan mentaati dan melaksana kan akhlak- akhlak mulia yang aku perintahkan kepadamu

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ، ﺍﻟﺨُﻠُﻖُ ﺍﻟﺤَﺴَﻦْ ﺯِﻳﻨَﺔُ الإﻧْﺴَﺎﻥِ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻪِ ﻭَﺑَﻴْﻦَ إِخْوَانِهِ ﻭَأَﻫْﻠِﻪِ ﻭَﻋَﺸِﻴﺮَﺗِﻪِ ، ﻓَﻜُﻦ ﺣُﺴْﻦَ ﺍﻟﺨُﻠُﻖِ ﻳَﺤْﺘَﺮِﻣُﻚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﻳُﺤِﺒُّﻮﻙَ


Wahai anakku, Akhlak yang baik adalah perhiasan manusia bagi dirinya, bagi teman-temannya dan bagi keluarganya. Maka jadilah kamu orang yang baik akhlaknya, maka orang-orang akan memuliakanmu dan manyayangimu

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : إِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﺗَﺰَﻳَّﻦْ ﺑِﻜَﺮَﻡِ ﺃَﺧْﻼَﻗِﻚَ ﻛَﺎﻥَ ﻋِﻠْﻤُﻚَ أَﺿَﺮُّ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻣِﻦْ ﺟَﻬْﻠِﻚَ


Wahai anakku, bila kamu tidak berhias dengan akhlak muliamu, maka kepandaianmu lebih membahayanmu daripada kebodohanmu.

ﻓَإِﻥَّ ﺍﻟﺠَﺎﻫِﻞَ ﻣَﻌْﺬُﻭﺭٌ ﺑِﺠَﻬْﻠِﻪِ ، ﻭَﻻَ ﻋُﺬْﺭَ ﻟِﻠْﻌَﺎﻟِﻢِ ﻋْﻨَﺪَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ إِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﻳَﺘَﺠَﻤَّﻞْ ﺑِﻤَﺤَﺎﺳِﻦِ ﺍﻟﺸِّﻴَﻢِ


Karena orang bodoh bisa dimaklumi sebab kebodohannya, dan tiada alasan bagi orang pandai bila tidak berhias dengan akhlak-akhlak yang mulia

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : ﻻَ ﺗَﻌْﺘَﻤِﺪْ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺮَﺍﻗَﺒِﺘِﻰ ﻟَﻚَ ، ﻓَإِﻥَّ ﻣُﺮَﺍﻗَﺒَﺘِﻚَ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻚَ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﻭَﺃَﻧْﻔَﻊُ ﻟَﻚَ ﻣِﻦْ ﻣُﺮَﺍﻗَﺒَﺘِﻰ ﻟَﻚَ


Wahai anakku, kamu jangan tergantung pada pengawasanku. Karena pengawasanmu terhadap dirimu itu lebih utama dan lebih bermanfaat bagimu daripada pengawasanku padamu

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻲَّ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : إِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﺳْﺘَﺨْﻠَﺺَ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺪِّﻳﻦ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﻭَﻻَ ﻳَﺼْﻠُﺢ ﻟِﺪِﻳﻨِﻜُﻢ إِﻻَّ ﺍﻟﺴَّﺨَﺎﺀُ ﻭَﺣُﺴْﻦُ ﺍﻟﺨُﻠُﻖِ ﺃَﻻَ ﻓَﺰَﻳِّﻨُﻮﺍ ﺩِﻳﻨَﻜُﻢ ﺑِﻬِﻤَﺎ . ‏( ﺭﻭﺍﻩ : ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻥ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﺍﻥ ﺑﻦ ﺣﺼﻴﻦ . ﻭﺍﺷﺎﺭ ﺍﻟﺒﻮﻳﻄﻰ ﺍﻟﻰ ﺍﻧﻪ ﺣﺪﻳﺚ ﺿﻌﻴﻒ )


Wahai anakku, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda Sesungguhnya Allah memurnikan agama ini untuk diri-Nya. dan tidak layak untuk agama kalian kecuali dermawan dan akhlak mulia. Maka hiasilah agama kalian dengan keduanya

Wasiat Takwa Kepada Allah Azza Wa Jalla (Pelajaran Ke-2)

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﻥَّ ﺭَﺑَّﻚَ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﺗُﻜِﻨُّﻪُ ﻓِﻲ ﺻَﺪْﺭِﻙَ ، ﻭَﻣَﺎ ﺗُﻌْﻠِﻨُﻪُ ﺑِﻠِﺴَﺎﻧِﻚَ ، ﻭَﻣُﻄَّﻠِﻊٌ ﻋَﻠَﻰ ﺟَﻤِﻴﻊِ أَﻋْﻤَﺎﻟِﻚَ


Wahai anakku, Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui yang kamu simpan di hatimu, dan yang kamu sebarkan dengan lisanmu , dan melihat seluruh perbuatanmu.

ﻓَﺎﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ ، ﻭَﺍﺧْﺬَﺭْ أَﻥْ ﻳَﺮَﺍﻙَ ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺎﻟَﺔٍ ﻻَ ﺗُﺮِﺿِﻴﻪ


Maka bertakwalah kepada Allah Wahai anakku, Dan berhati hatilah Ia melihat kamu di suatu keadaan yang tidak ia sukai

ﺍﺧْﺬَﺭ أَﻥْ ﻳَﺴْﺨَﻂَ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺭَﺑُّﻚَ ﺍﻟﺬِّﻯ ﺧَﻠَﻘَﻚَ ﻭَﺭَﺯَﻗَﻚَ ﻭَﻭَﻫَﺒَﻚَ ﺍﻟﻌَﻘْﻞَ ﺍﻟﺬِّﻯ ﺗَﺘَﺼَﺮَّﻑِ ﺑِﻪِ ﻓِﻲ شُؤُونِكَ


Berhati hatilah kemurkahan Tuhanmu, yang telah menciptakanmu, dan memberimu rizki, dan memberimu akal yang kamu memanfaatkan untuk menyelesaikan urusanmu.

ﻛَﻴْﻒَ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﺣَﺎﻟُﻚَ إِﺫَﺍ ﺍﻃَّﻠَﻊَ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺃَﺑُﻮﻙَ ، ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﺗَﻔْﻌَﻞُ ﺃَﻣْﺮًﺍ ﻧَﻬَﺎﻙَ ﻋَﻨْﻪُ؟


Bagaimana keadaanmu bila ayahmu melihatmu, dan kamu melakukan suatu yang dia melarangmu untuk menginggalkanya?

ﺃَﻣَﺎ ﺗَﺨْﺸَﻰ ﺃَﻥْ ﻳُﺸَﺪِّﺩَ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺍﻟﻌُﻘُﻮﺑَﺔ؟


Apakah kamu tidak takut akan ayahmu memberatkan hukuman kepadamu?

ﻓَﻠْﻴَﻜُﻦْ ﺣَﺎﻟُﻚَ ﻣَﻊَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ، ﻷﻧَّﻪُ ﻳَﺮَﺍﻙَ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻻَ ﺗَﺮَﺍﻩُ


Begitulah sebaiknya sikapmu kepada Allah, karena Allah melihatmu meskipun kamu tidak melihat-Nya

ﻓَﻼَ ﺗُﻔْﺮِﻁْ ﻓِﻲ ﺷَﻴْﺊٍ أَﻣَﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ، ﻭَﻻَ ﺗَﻤْﺪُﺩ ﻳَﺪَﻙَ إِﻟَﻰ ﺷَﻴْﺊٍ ﻧَﻬَﺎﻙَ ﻋَﻨْﻪُ


Janganlah kamu meninggalkan susuatu yang Ia perinthkan. Dan janganlah kamu menerjang larangan-Nya

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﻥَّ ﺭَﺑَّﻚَ ﺷَﺪْﻳﺪُ ﺍﻟﻌِﻘَﺎﺏ، ﻓَﺎﺧْﺬَﺭْ – ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ – ﻭَﺍﺗَّﻖِ ﻏَﻀَﺒَﻪُ ﻭَﺳُﺨْﻄَﻪُ


Wahai anakku, Sesungguhnya Tuhanmu kuat siksanya-Nya. Maka hati hatilah -Wahai anakku-.Dan hindari murka-Nya dan kebencian-Nya

ﻭَﻻَ ﻳَﻐُﺮَّﻧَّﻚَ ﺣِﻠْﻤَﻪُ ، ﻓَﺎﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳُﻤْﻠِﻰ ﻟِﻠﻈَّﺎﻟِﻢِ ، ﺣَﺘَّﻰ إِﺫَﺍ أَﺧَﺬَﻩُ ﻟَﻢْ ﻳُﻔِﻠِﺘْﻪ


Dan janganlah kamu tertipu kesabaran-Nya. Karena Allah mengakhirkan orang zalim, sampai bila Allah mengambilnya maka tidak akan melepaskanya

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ إِﻥَّ ﻓِﻲ ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟَّﻠﺬَّﺓِ ﻭَﺍﻟﺮَّﺍﺣَﺔِ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳُﻌْﺮَﻑُ إِﻻَّ ﺑِﺎﻟﺘَّﺠْﺮِﺑَﺔِ


Wahai anakku, Sesungguhnya dalam taat Allah terdapat suatu kenikmatan dan ketenangan yang tidak di dapat di ketahui kecuali dengan mencoba

ﻓَﻴَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ ﺍﺳْﺘَﻌْﻤِﻞ ﻃَﺎﻋَﺔَ ﻣَﻮْﻻَﻙَ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﺘَّﺠْﺮِﺑَﺔِ ﺃَﻳَّﺎﻣًﺎ ﻟِﺘُﺪْﺭِﻙَ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﻠَّﺬَّﺓِ


Maka Wahai anakku, gunakan ketaatan kepada tuhanmu sebagai uji coba dalam beberapa hari, agar kamu bisa mendapatkan kelezatan ini

ﻭَﺗَﺸْﻌُﺮُ ﺑِﻬَﺬِﻩِ ﺍﻟﺮَّﺍﺣَﺔِ ﻭَﺗَﻌْﻠَﻢُ إِﺧْﻼَﺻِﻰ ﻟَﻚَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺼِﻴﺤَﺔِ


agar kamu bisa merasakan ketenangan ini, dan kamu tahu keikhlasan nasehatku

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﻧَّﻚَ ﺳَﺘَﺠِﺪُ ﻓِﻲ ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠﻪ ﺛِﻘَﻼً ﻋَﻠَﻰ ﻧَﻔْﺴِﻚَ ﺃَﻭَّﻝَ ﺍﻷﻣْﺮِ


Wahai anakku, Sesungguhnya kamu akan menemui keberatan atas dirimu saat pertama kali taat kepada Allah

ﻓَﺎﺣْﺘَﻤِﻞ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺜِّﻘَﻞَ ﻭَﺍﺻْﺒِﺮ ﻋَﻠَﻴْﻪ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺼِﻴﺮَ ﺍﻟﻄَّﺎﻋَﺔُ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻌَﺎﺩَﺍﺕِ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﺗَﺄْﻟَﻔُﻬَﺎ


Maka tanggunglah berat ini dan bersabarlah sampai ketaatan di sisimu menjadi kebiasaan yang kamu kenali

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰّ : أُﻧْﻈُﺮ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﺣِﻴﻨَﻤَﺎ ﻛُﻨْﺖَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﻜْﺘَﺐِ : ﺗَﺘَﻌَﻠَّﻢُ ﺍﻟﻘِﺮَﺍﺀَﺓَ ﻭَﺍﻟﻜِﺘَﺎﺑَﺔ ﻭَﺗُﺆْﻣَﺮُ ﺑِﺤِﻔْﻆِ ﺍﻟﻘُﺮْآﻥِ ﺍﻟﻜَﺮِﻳﻢِ ﻏَﻴْﺒًﺎ


Wahai anakku, Lihatkah dirimu sewaktu kamu di sekolah dasar. Kamu belajar membaca dan menulis, kamu diperintah menghafal al quranul karim diluar kepala.

ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦ إﺫْ ﺫَﺍﻙَ ﺗَﻜْﺮَﻩُ ﺍﻟﻤَﻜْﺘَﺐَ ﻭَﺍﻟﻤُﻌَﻠِّﻢَ ﻭَﺗَﺘَﻤَﻨَّﻰ أَﻥْ ﺗَﻜُﻮﻥَ ﻣُﻄْﻠَﻖَ ﺍﻟﺴِّﺮَﺍﺡِ


Bukankah waktu itu kamu tidak suka sekolahan dan guru, dan kamu berharap menjadi lepas kendali

ﻓَﻬَﺎ أَﻧْﺖَ ﺍﻟْﻴَﻮﻡَ ، ﻗَﺪْ ﺑَﻠَﻐْﺖَ ﺍﻟﺪَّﺭَﺟَﺔَ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﻋَﺮَﻓْﺖَ ﺑِﻬَﺎ ﻓَﺎﺋِﺪَﺓَ ﺍﻟﺼَّﺒْﺮِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺘَّﻌَﻠُّﻢِ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﻜْﺘَﺐِ


Maka inilah kamu sekarang, kamu telah sampai pada derajat yang kamu ketahui, sebagai faedah sabar terhadap belajar di sekolah

ﻭَﻋَﻠِﻤْﺖَ ﺃَﻥَّ ﻣُﻌَﻠِّﻤَﻚَ ﻛَﺎﻥَ ﺳَﺎﻋِﻴًﺎ ﻓِﻲ ﻣَﺼْﻠَﺤَﺘِﻚَ


dan kamu tahu bahwa gurumu itu berusaha demi kebaikanmu

ﻓَﻴَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﺳْﻤَﻊْ ﻧَﺼِﻴﺤَﺘِﻰ، ﻭَﺍﺻْﺒِﺮ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠﻪ ﻛَﻤَﺎ ﺻَﺒَﺮْﺕَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺘَّﻌَﻠُّﻢِ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﻜْﺘَﺐِ ، ﻭَﺳَﻮْﻑَ ﺗَﻌْﻠَﻢُ ﻓَﺎﺋِﺪَﺓَ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﻨَّﺼِﻴﺤَﺔِ


Wahai anakku, Dengarkan nasehatku, dan bersabarlah terhadap taat Allah , sebagaimana kamu sabar terhadap belajar di Sekolah, dan Kamu akan tahu faedah nasehat ini

ﻭَﺗَﻈْﻬَﺮُ ﻟَﻚَ ﺟَﻠِﻴًّﺎ إِﺫَﺍ ﺳَﺎﻋَﺪَﺗْﻚَ ﺍﻟﻌِﻨَﺎﻳَﺔُ ﺍﻻﻟَﻬِﻴَّﺔِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻌَﻤَﻞِ ﺑِﻨَﺼِﻴﺤَﺔِ أُﺳْﺘَﺎﺫِﻙَ


Dan akan nampak jelas bila pertolongan ilahi menolongmu dalam melaksanakan nasehat gurumu

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : إِﻳَّﺎﻙَ ﺃَﻥْ ﺗَﻈُﻦَّ ﺃَﻥَّ ﺗَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻫِﻲَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻭَﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﻧَﺤْﻮُﻫُﻤَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻌِﺒَﺎﺩَﺍﺕِ ﻓَﻘَﻂْ


Wahai anakku, Janganlah mengira bahwa Taqwa kepada Allah adalah shalat, puasa dan ibadah-ibadah seperti keduanya saja

إِﻥَّ ﺗَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﺪْﺧُﻞُ ﻓِﻲ ﻛُﻞَّ ﺷَﻴْﺊ


sesungguhnya takwa kepada Allah itu masuk dalam segala hal.

ﻓَﺎﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓِﻲ ﻋِﺒَﺎﺩَﺓِ ﻣَﻮْﻻَﻙَ ، ﻻَ ﺗُﻔْﺮِﻁْ ﻓِﻴﻬَﺎ


Bertakwalah kepada Allah dalam beribadah kepada Tuhanmu, janganlah kamu meninggalkannya

ﻭَﺍﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓِﻲ إِﺧْﻮَﺍﻧِﻚَ ، ﻻَ ﺗُﺆْﺫِ ﺃَﺣَﺪًﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢ


Bertakwalah kepada Allah dalam teman-temanmu, jangan kamu sakiti satupun dari mereka.

ﻭَﺍﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓِﻲ ﺑَﻠَﺪِﻙَ ، ﻻَ ﺗَﺨُﻨْﻪُ ﻭَﻻَ ﺗُﺴَﻠِّﻂْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻋَﺪْﻭًﺍ


Bertakwalah kepada Allah dalam negaramu, jangan kamu khianati dan jangan sampai dikuasai musuh

ﻭَﺍﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻚَ ﻻَ ﺗُﻬْﻤِﻞ ﻓِﻲ ﺻِﺤَّﺘِﻚَ ، ﻭَﻻَ ﺗَﺘَﺨَﻠَّﻖْ ﺑِﺴِﻮَﻯ ﺍﻷﺧْﻼَﻕِ ﺍﻟﻔَﺎﺿِﻠِﺔ


Bertaqwalah kepada Allah dalam dirimu, jangan kamu sia-siakan kesehatanmu dan jangan berprilaku kecuali prilaku yang mulia

ﻳَﺎ ﺑُﻨَﻰَّ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢ ” ﺍﺗِّﻖ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻴْﺜُﻤَﺎ ﻛُﻨْﺖَ ، ﻭَﺃَﺗْﺒِﻊِ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺌَﺔَ ﺍﻟﺤَﺴَﻨَﺔَ ﺗَﻤْﺤُﻬَﺎ ، ﻭَﺧَﺎﻟِﻖِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺑِﺨُﻠُﻖٍ ﺣَﺴَﻦ


Wahai anakku, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada. dan iringilah kejelekan dengan kebaikan maka akan menghapusnya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.

Hak dan Kewajiban Terhadap Allah Ta’ala dan RasulNya (Pelajaran Ke-3)

يابنىّ : إنّ الله تبارك وتعالى هو الّذى خلقك وأوجدك وأسبغ عليك نعمه ظاهرة وباطنة , ألم تعلم أنّك فى أوّل أمرك كنت نطفت فى بطن أمّك فمازلت تتقلّب فى نعمة ربّك ورحمته حتّى ولدتك إنسانا كاملا ووهب لك لسانا تتكلّم به وعينا تبصر بها وأذنا تسمع بها وعقلا تدرك به ما يضرّك وما ينفعك . ” والله أخرجكم من بطون أمّهاتكم لاتعلمون شيئا وجعل لكم السّمع والأبصار والأفئدة لعلّكم تشكرون ” . أليس الّذى وهبك هذه النّعم تفضّلا منه وإحسانا قادرا على سلبها إذا أغضبته فغضب عليك ؟


Wahai anakku : sesungguhnya allah yang maha banyak berkahnya lagi maha luhur telah menciptakanmu dan menyempurnkan berbagai nikmatnya padamu baik lahir maupun batin . tidakkah kau sadari , sesungguhnya awal dirimu hanyalah setetes air mani yang memancar ke rahim ibumu dan atas curahan nikmat serta rahmat tuhanmu engkau lahir dari kandungan ibumu sebagai anak manusia yang sempurna . allah menganugerahi dirimu dengan lisan sehingga engkau dapat berbicara , telinga sehingga dapat mendengar , mata sehingga dapat melihat dan akal sehingga engkau dapat membedakan yang baik dan buruk . sesuai dengan firmannya : ” dan allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa apa dan Dia memberi kamu pendengaran , pengelihatan dan hati agar kamu bersyukur ” . Bukankah Allah yang telah memberimu berbagai nikmat dan anugrah serta kebaikan dari sisi-Nya dan Dia pula yang berkuasa mencabut kembali segala nikmat , anugrah dan kebaikan itu dari sisimu bila engkau melakukan perbuatan yang menyebabkan murkannya .

يابنىّ : أوّل واجب عليك لخالقك جلّ شأنه أن تعرفه بصفاته الكماليّة وأن تكون شديد الحرص على طاعته بامتثال أوامره واجتناب نواهيه وأن تعتقد إعتقادا جازما أنّ الخير فيما يختره الله لك لا فيما تختره أنت لنفسك فلا تصدّنّك عن طاعة مولاك وعبادته الشّهوات والملاهى ولاطاعة أحد من المخلوقات عظيما كان او حقيرا


Wahai anakku : kewajibanmu yang pertama terhadap Allah penciptamu yang maha luhur dalam segala hal adalah mengetahui sifat sifat-Nya yang sempurna dan bersungguh sungguh dalam taat kepada-Nya dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya . Hendaklah engkau yakin dengan teguh dan mantap bahwa kebaikan yang engkau pilih itu dari Allah untuk engkau sendiri . Jangan mengikuti hawa nafsu mengerjakan sesuatu yang tidak berguna dan taat kepada makhluq baik mulia ataupun hina (dalam pandanganmu) sehingga mengahalangi dirimu untuk taat dan beribadah kepada tuhanmu .

يابنىّ : من لطف الله بعباده ارسال الرّسل عليهم الصّلاة والسّلام لإرشاد الخلق وهدايتهم إلى ما يصلح شأنهم فى دينهم ودنياهم. وآخر الرّسل هو سيّدنا محمّد بن عبد الله بن عبد المطّلب العربىّ الهاشمىّ صلّى الله عليه وسلّم : فكما تجب عليك طاعة مولاك الّذى خلقك تجب عليك طاعة رسوله الأكرام صلّى الله عليهوسلّم : ” ياأيّها الّين آمنوا اطيعوا الله واطيعوا الرّسول وأولى الأمر منكم ” . ومن يّطع الله ورسوله يدخله جنّات تجرى من تحتها الأنهار ومن يّتولّ يعذّبه عذابا أليما


Wahai anakku : sebagian dari kasih sayang Allah kepada hamba-Nya ialah dengan mengutus beberapa orang Rasul (semoga rahmat dan salam dicurahkan kepada para utusan) , untuk memberi petunjuk kepada manusia dalam melaksanakan ibadah dan urusan dunia mereka . rasul terakhir sebagai penutup ialah Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muthalib berkebangsaan arab dari bani Hasyim saw. menaati perintah rasul Allah yang mulia itu wajib atas dirimu seperti engkau menaati perintah perintah Allah yang telah menciptakanmu . : ” Hai orang orang yang beriman , taatilah Allah dan taatilah Rasul serta pemimpin diantaramu .”(QS.An Nisa’:59) . ” Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasulnya niscaya Allah akan memasukkannya kedalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih . ” (QS. Al Fath : 17).

يابنىّ : إنّ رسول الله صلّى الله عليه وسلّم لاينطق عن الهوى وكلّ أوامره ونواهيه مستندة إلى الوحى الإلهىّ فطاعته صلّى الله عليه وسلّم من طاعة الله جلّ شأنه : ” قل إن كنتم تحبّون الله فاتّبعونى يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم والله غفور الرّحيم ”


Wahai anakku : sesungguhnya Rasulullah saw tidak pernah berbicara mengikuti hawa nafsunya , setiap perintah dan larangannya adalah berdasarkan wahyu dari Allah . karena itu taat kepada Rasulullah merupakan bagian ketaatan kepada Allah yang maha bijaksana . ” katakanlah , jika kamu mencintai Allah , maka ikutilah aku , niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa dosamu , Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS.Ali Imran: 31)

يابنىّ : لا يكمل إيمان العبد حتّى يكون الله ورسوله أحبّ اليه ممّا سواهما . قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم لايؤمن أحدكم حتّى أكون أحبّ إليه من والده وولده والنّاس اجمعين


Wahai anakku : tidak sempurna iman seseorang sebelum cintannya pada Allah dan Rasul-Nya melebihi kecintaanya terhadap segala sesuatu selain Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah saw telah bersabda : ” tidaklah sempurna iman seseorang diantara kamu sekalian , sehingga diriku lebih di cintannya dari pada orang tua dan anak kandungnya serta umat manusia seluruhnya . “(Hadist Riwayat Imam Ahmad , Bukhori , Nasa’i , Ibnu Majah , dari Anas bin Malik ra.)

Hak dan Kewajiban Terhadap Orang Tua (Pelajaran Ke-4)

يابنييّ: مهما تكبّدت من المشقّات فى خدمة ابيك وأمّك فانّ حقوقهما عليك فوق ذلك اضعافا مضاعفة “فلاتقل لهما افّ ولاتنهرهما وقل لهما قولاكريما, واخفض لهما جناح الذّلّ من الرّحمة, وقل رّبّ ارحمهما كما ربّيانى صغيرا


Wahai anakku : ketika engkau merasa benar ketika berbakti pada ayah ibumu maka sesungguhnya kewajiban kedua orang tuamu terhadap dirimu lebih berat dari itu semua , yang kewajiban itu nanti akan di lipat gandakan atas dirimu : ” Maka janganlah kamu katakan pada keduanya perkataan “AH” dan janganlah kamu membentak mereka, ucapkanlah pada mereka ucapan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya serta berdo’alah: ” wahai Tuhanku, kasihanilah kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasihani aku di waktu kecil “.(QS. Al Israa: 23-24)

يانبيّ: أنظر الى الطّفل الصّغير, والى إشفاق أبويه عليه واعتنائهما بصحّته وطعامه وشرابه وملاذّه فى ليله ونهاره وصحّته وسقمه, تعلم مقدارما قاسى أبواك فىتربيتك حتّى بلغت مبلغ الرّجال


Wahai anakku : lihat dan ambilah teladan dari seorang bayi serta kasih sayang orang tuanya pada anak itu . Dan lihatlah susah payah kedua orang tua dalam memelihara kesehatan anaknya, memberi makan dan minum serta menjagannya siang dan malam, di saat sehat maupun sakit. Sekarang engkau tahu, betapa beratnya tanggung jawab orang tuamu dalam mendidik dan membesarkanmu hingga engkau tumbuh dewasa.

يانبيّ:إنّك فى هذه السّاعة الّتى وفّقنى الله لان اتولّى إرشادك فيها لاتزال تتقلّب فى نعمة ابيك الذّى يواليك بالنّفقة بما فى وسعه ولايضنّ عليك بما فى طاقته لولاأبوك مااستطعت أن تجلس بين طلّاب العلم الشّريف


Wahai anakku: sesungguhnya saat ini dirimu di kala Allah menolongku untuk menunjukanmu jalan yang benar tidak dapat memungkiri kenikmatan pemberian orang tuamu yang tak pernah kikir dalam memberimu nafkah dengan seluruh kemampuan yang mereka miliki. Seandainya orang tuamu tidak tidak mau memberi nafkah, tentu engkau tidak mendapat kesempatan belajar di sekolah bersama teman-temanmu.

يابنيّ: كلّ انسان يحبّ ان يكون ريع القدر عظيم الجاه محبوبا عندالله وعندالنّاس ويتمنّى ان يكون مقامه فوق كلّ مقام, لكنّ الوالد يحبّ لولده ان يكون ارفع منه منزلة واكبر منه مقام واعزّ منه جاها, فبماذا يجب ان تعامل من يقدّمك على نفسه ويتمنّى لك اكثرممّا يتمنّى لها


Wahai anakku : setiap orang tentu ingin dirinya dapat mencapai derajat yang tinggi, berkedudukan, serta di cintai Allah dan seluruh umat manusia. mereka selalu berharap kedudukannya melebihi segala yang ada. Tetapi orangtua lebih menyukai bila anaknya dapat mencapai kedudukan (derajat) yang lebih tinggi dan penghormatan yang lebih mulia dari mereka. Lalu kewajiban apakah yang harus engkau perbuat terhadap orang yang mendahulukan kepribadiannya, yang selalu mengharapkan kebaikan dirimu lebih dari harapanmu sendiri?

يابنيّ: احذر كلّ الحذر ان تضب اباك اوتغضب امّك انّ غضب الله مقرون بغضب الوالدين ومن فضب الله عليه فقد خسرالدّنيا والاخرة


Wahai anakku : takutlah engkau membuat kemarahan kedua orang tuamu. karena sesungguhnya murka orang tuamu adalah murka Allah juga. Dan barang siapa yang membuat Allah murka (karena membuat marah orang tua), maka dia akan merugi dunia akhirat.

يابنىّ : اطع أباك وأمّك ولاتخالفهما فى شىء إلاّ إذا امراك بمعصية مولاك فإنّه لاطاعة لمخلوق فى معصية الخالق . ” ووصّينا الإنسان بوالديه حملته أمّه وهنا على وهن وفصاله فى عامين ان اشكرلى ولوالديك إلىّ المصير ” . وإن جاهداك على أن تشرك بى ما ليس لك به وعلم فلا تطعهما وصاحبهما فى الدّنيا معروفا واتبع سبيل من اناب إلىّ ثمّ إلىّ مرجعكم فأنبّئكم بما كنتم تعملون ”


Wahai anakku : taatilah perintah ayah ibumu, jangan sekali kali membantahnya, kecuali bila mereka memerintahkanmu untuk ingkar (maksiat) kepada tuhanmu.
: “Tidak ada taat kepada makhluk (sekalipun orang tua sendiri) di dalam melakukan maksiat (dosa) kepada Allah.(Hadist syarif diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Hakim dari Imran bin Husain dan Hakam bin Amrin Al Ghifarri ra.)
“Dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah pada-Ku dan kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu.”
“Dan jika keduannya memaksamu untuk mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang kamu tidak ada pengetahuan tentang itu, janganlah kamu ikut keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah orang yang kembali pada-Ku , kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka akan-Ku beritakan padamu apa yang telah kamu perbuat.”(QS. Luqman: 45)

يا بنىّ : إنّ أشدّ النّاس حبّا لك هو أبوك الّذى تولّى تربيتك صغيرا وسلك طريق الرّشاد فى تعليمك حتّى صرت من طلاّب العلوم الدّنيّة فاحرص على قبول نصائحه فهو ادرى منك بما يصيبك وما ينفعك وما يضرّك والله يتولّى هدايتك وإرشادك وصلاحك


Wahai anakku : sesungguhnya orang yang paling menyayangimu adalah ayah ibumu yang telah mendidik dan memeliharamu sejak kecil sampai engkau tumbuh dewasa, menjadi seorang pelajar dan menuntut ilmu pengetahuan islam. Karena itu terimalah nasihat dan petuahnya, karena orang tuamu lebih mengetahui sesuatu yang engkau hadapi dari pada dirimu sendiri. Dan orang tuamu lebih mengetahui sesuatu yang membawa sifat manfaat atau mudharat atas dirimu. Sungguh , Allahlah yang menguasai dan memberi petunjuk, pertolongan serta kemashlahatan(kebaikan) dirimu.

Hak dan Kewajiban Terhadap Teman (Pelajaran Ke-5)

يابنىّ : ها أنت قد أصبحت من طلبة العلم الشّريف ولك رفقاء فى درسك هم إخوانك وهم عشيرتك فإيّك أن تؤذى أحدا منهم أو تسيئ معاملته


Wahai anakku : engkau telah menjadi seorang pelajar yang menuntut ilmu dan engkau memiliki banyak teman. mereka adalah saudara dan temanmu dalam pergaulan. Karena itu jangan engkau menyakiti hati dan berlaku buruk terhadap mereka.

يا بنىّ : إذا جلست للدّرس فلا تضايق أحدا من إخوانك وافسح له فى المكان حتّى يتمكّن من الجلوس فإنّ مضايقه الإخوان فى مجالسهم توغرالصّدور وتولّد الأقاد وتوثر الشّرور . ” ياآيّها الّذين أمنوا إذا قيل لكم تفسّحوا فى المجالس فافسحوا يفسح الله لكم وإذا قيل انشزوا ففشزوا . يرفع الله الّذين امنوا منكم والّذين اوتوا العلم درجات والله بما تعملون خبير “


Wahai anakku : bila engkau duduk janganlah engkau persempit tempat bagi temanmu, lapangkanlah tempat sehingga temanmu dapat duduk dengan leluasa. Sesungguhnya menyempitkan tempat duduk (tidak memberi kesempatan untuk duduk) pada orang lain itu termasuk perbuatan yang mengesalkan dan menyakitkan hati, sehingga membuat tidak enak di hati serta memunculkan banyak keburukan. “Hai orang orang yang beriman, bila dikatakan padamu: berlapang lapanglah dalam majelis maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: berdirilah kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan derajat orang orang yang menuntut ilmu. Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Mujadalah: 11)

يابنىّ : إذا اشكلت مسئلة على احد إخوانك فى درسه وطلب من الأستاذ ايضاحهاله فاستمع لما يقوله استاذك فى الجواب لعلّك تستفيد من الإعادة فائدة لم تكن تعرفها وإيّاك ان تتكلّم بكلمة تدلّ على احتقاره اوان يظهر على وجهك ما يفيد الإستخفاف بأفكاره


Wahai anakku : bila seorang temanmu mendapat kesulitan dalam belajar dan bertanya pada gurumu, dengarkanlah baik baik jawaban gurumu tersebut, mungkin dengan demikian engkau akan mendapat faedah yang sebelumnya tidak kau ketahui. Hindarilah olehmu kata kata yang menyinggung dan menghina temanmu, atau menunjukan wajah sinis karena kurang berkenan atas pertanyaan temanmu itu.

يابنىّ : قيل للإمام ابى حنيفة رضى الله عنه : بم بلغت ما بلغت من العلم ؟ قال : ما بخلت بالإفادة ولا استنكفت عن الإستفادة


Wahai anakku : Imam Abu Hanifah (pembangun mazhab Hanafi) pada suatu waktu ditanya: “apa sebabnya sehingga engkau mendapat ketinggian ilmu pengetahuan yang sangat luas?” Jawab Imam Abu Hanifah: “aku tidak malas dalam mengambil manfaat (dengan belajar dan mengajar)dan aku tidak pernah mencegah orang yang ingin belajar dariku.”

فيابنىّ : لا تضيّق على إخوانك طريق العلم إذا طلبوا من أستاذهم تحقيق مسئلة لم يعرفوها حقّ المعرفة وشاركهم فى الإستماع الى من يقول الأستاذ ان كنت تريد الخير لنفسك


Wahai anakku : jangan engkau persempit jalan menuntut ilmu bagi teman temanmu ketika mereka bertanya pada guru tentang masalah yang benar benar belum diketahui. Bila engkau menghendaki suatu manfaat , temanilah mereka dalam menyimak penjelasan guru(sekalipun engkau telah faham dan mengerti).

يابنىّ : إنّ لك من إخوانك من يشاركك فى المسكن والمبيت فاحرص على راحة إخوانك فى مساكنهم وإذا جاء وقت النّوم فلا تزعجهم بالمطالعة والمذاكرة . واطلب لهم من الرّاحة ما تطلبه لنفسك فإذا طلع الفجر واستيقظت لأداء فريضة الصّلاة فأيقظ إخوانك برفق ولطف وحافظوا على الصّلاة فى جماعة فإنّ صلاة الجماعة افضل من الصّلاة افذاذا


Wahai anakku : jika engkau tinggal bersama beberapa temanmu dalam satu asrama, jaga dirimu jangan sampai meresahkan mereka. Bila waktu istirahat tiba, jangan engkau mengganggu mereka dengan suaramu yang keras dalam membaca atau menghafal pelajaranmu. Belajarlah dengan sopan di asrama, biarkan mereka beristirahat dengan tenang seperti ketika dirimu beristirahat. Bila fajar menyingsing dan engkau telah bangun dari tidurmu, shalat shubuhlah bangunkan teman-temanmu dengan lembut dan sopan. Shalatlah berjamaah, karena shalat berjama’ah, karena shalat berjama’ah itu lebih utama dari pada sholat sendirian.

يابنىّ : اذا استعان بك احد إخوانك على عمل لايستطيع القيام به وحده فلا تبخل بمساعدته . وإيّاك ان تظهر له أنّك صاحب الفضل عليه بهذه المساعدة


Wahai anakku : bila temanmu membutuhkan pertolonganmu, janganlah engkau merasa berat untuk menolongnya. Jauhkan sikap membanggakan dirimu, bahwa engkau lebih memiliki keutamaan dari temanmu.

يابنىّ : قال رسول الله صلّى الله عليه و سلم : ” المؤمن للمؤمن كا لبنيان يشدّ بعضه بعضا


Wahai anakku : Rasulullah saw. telah bersabda: “orang mukmin terhadap orang lainnya itu ibarat suatu bangunan yang satu sama lain saling menguatkan.” (Hadist Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i dari Abu Musa Al Asy’ari)

Adab Mencari Ilmu (Pelajaran ke-6)

يا بنيّ : اقبل على طلب العلم بجدّ ونشاطو, واحرص على وقتك ان يذهب منه شئ لا تنتفع فيه بمسئلة تستفيدها.


Wahai anakku : belajarlah dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Jagalah waktumu jangan sampai berlalu dengan sesuatu dengan sesuatu yang tidak mandatangkan manfaat bagimu.


يابنىّ : طالع دروسك المقرّرة عليك مطالعة جيّدة قبل استماعها من الأستاذ فى مجلس الدّرس وإذا أشكل عليك الامر فى مسئلة من المسائل فلاتستنكف من عرضها على احد اخوانك لتشترك معه فى فهمها, ولاتنتقل من مسئلة الى اخرى قبل فهم الاولى فهما جيّدا. واذا أجلسك الاستاذ فى مكانك الّذى عيّنه لك من الدّروس فلا تجلس فى غيره. واذا تعدّى عليك احد اخوانك بالجلوس فيه فلا تنازعه ولاتشاتمه وارفع الامر الى استاذك حتّى يقيمه ويجلسك فى مكانك المعيّن.


Wahai anakku : baca dan pahamilah dengan penuh kesungguhan pelajaran yang telah maupun yang belum di bahas oleh gurumu. Bila engkau menemui kesulitan jangan ragu untuk bertanya dan mendiskusikannya dengan temanmu. Dan jangan engkau alihkan ke masalah lain, sebelum tuntas masalah yang pertama dan dapat kau pahami dengan baik. Apabila guru telah memilihkan tempat untukmu, janganlah engkau pindah ke tempat lain. Bila salah seorang teman kamu hendak menempati tempat dudukmu, janganlah kamu bertengkar dan mengganggunya, tetapi kemukakan pada gurumu agar beliau memberimu tempat duduk tertentu.


يابنىّ : اذا شرع الاستاذ فى قراءة الدّرس فلاتتشاغل عنه بالحديث ولا بالمناقشة مع اخوانك. واصغ الى ما يقوله الاستاذ اصغاء تامّا, وايّاك ان تشغل فكرك بشىء آخر من الهواجس النّفسيّة اثناء الدّرس, واذا أشكلت عليك مسئلة بعد تقريرها فاطلب من الاستاذ بالادب والكمال اعادته.وايّاك ان ترفع صوتك على استاذك اوتنازعهاذا أعرض عليك ولم يلتفت الى قولك.


Wahai anakku : bila gurumu telah memulai pelajaran, jangan engkau larut dalam pembicaraan dengan temanmu, simaklah setiap pembicaraan gurumu dengan penuh kesungguhan. jangan engkau melamun ditengah-tengah pelajaran. Bila engkau menemui kesulitan, mintalah gurumu dengan sopan untuk mengulangi menerangkan sekali lagi. Jangan engkau mengeraskan (melantangkan) suara didepan gurumu dan jangan engkau bantah penjelasan gurumu, sehingga dia tidak menyukaimu.


يابنىّ : اذا خرج التّلميذ عن حدّالادب بين يدى استاذه سقطت قيمته عند استاذه وعند اخوانه واستحقّ التّأديب وازّجر على قلّة ادبه.


Wahai anakku : bila seorang murid telah melanggar adab di hadapan guru dan teman temannya yang membuat ia kehilangan harga dirinya, maka wajiblah ia di didik untuk beradab yang baik karena belum memahami masalah adab.

يابنىّ : اذا لم تحترم استاذك فوق احترامك لابيك لم تستفد من علومه ولامن دروسه شيئا.


Wahai anakku : bila engkau tidak memuliakan gurumu lebih dari orang tuamu, maka engkau tidak akan mendapatkan manfaat dari ilmu yang diajarkannya.

يابنىّ : زينة العلم التّواضع والادب, فمن تواضع لله رفعه وحبّب فيه خلقه, ومن تكبّر واساء الادب سقط من اعين النّاس وبغّضه الله اليهم. فلا يكاد يجد انسانا يكرمه اويشفق عليه.


Wahai anakku : tawadhu(merendahkan hati) dan akhlaq yang baik itu adalah hiasan ilmu pengetahuan. Maka barang siapa tawadhu karena Allah, akan diangkat derajatnya. Allah akan menjadikan seluruh makhluq-Nya cinta dan hormat kepadanya. Barang siapa takabur dan berakhlak tercela maka jatuhlah martabatnya. Allah akan menjadikan seluruh makhluk membenci dirinya, dan tidak mungkin ada orang yang menghormati, memuliakan, dan menyayanginya.

يابنىّ : لاشىء اضرّ على طلب العلم من غضب الاساتدة والعلماء فايّاك. يابنىّ : انتغضب احدا من المدرّسين اوتسىئ الادب امامه, فانّ اقلّ ماينتجه غضب الاساتدة الحرمان والقطيعة, فاقبل. يا بنىّ : نصيحتى لك, والتمس رضوان مشايخك, واسألهم الدّعاء لك بالفتح عسى الله ان يسنجيب دعاءهم لك. واذا خلوت بنفسك فاكثر من الدّعاء والابتهال الى الله تعلى ان يرزقك العلم النّافع والعمل به انّ ربّك سميع الدّعاء واسع الكرم والجود.


Wahai anakku : Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi pelajar dari pada kemarahan guru dan ulama’, karena itu, takutlah engkau, wahai anakku : janganlah engkau membuat kemarahan pendidikmu atau menunjukan akhlak tercela di hadapannya. Terimalah anakku nasihatku ini ! carilah keridhaan guru-gurumu, mintalah doa mereka agar engkau mudah dalam belajar. Semoga Allah mengabulkan doa guru-gurumu sehingga tercapai cita-citamu. Apabila engkau menyepi seorang diri, maka perbanyaklah munajat(berdialog) dan tawakkal (berserah diri) kepada Allah, semoga Allah memberimu ilmu pengetahuan yang luas dan bermanfaat dengan mengamalkan ilmu tersebut. sesungguhnya Tuhanmu Maha Mendengar dan mengabulkan segala doa, yang luas anugrah dan kemuliaannya.

Adab Belajar Muthalaah (Mengkaji Ulang) dan Berdiskusi (Pelajaran Ke-7)

Qori’: Ustadz Narjul Hafidz

Pertemuan Ke-1

Carilah Teman dalam Belajar

يَابُنَىَّ اِنْ اَرَدْتَ الْخَيْرَ لِنَفْسِكَ فَلَا تُطَاِلعْ دَرْسَكَ وَحْدَكَ وَاتَّخِذْ لَكَ صَدِيْقاً مِنْ اِخْوَانِكَ يُشَارِكُكَ فِى اْلُمطَالَعَةِ وَيُعِيْنُكَ عَلَى الْفَهْمِ

Wahai anakku, bila engkau menghendaki kebaikan atas dirimu, maka janganlah belajar sendiri (akan tetapi) ajaklah beberapa orang temanmu untuk muthala’ah (belajar) bersama, mungkin temanmu dapat membantumu dalam memahami sesuatu.

فاذا مررت بمسئلة وظننك انّك فهمتها فلا تكتف بظنّك حتّى تدع الكتاب من يدك وتقرّرعا لنفسك او لمن معك كانّك تلقى درسا على المتعلّمين

Bila engkau telah memahami pelajaranmu, jangan engkau tinggalkan begitu saja buku pelajaranmu. Tetaplah belajar bersama teman-temanmu seperti engkau sedang menghadapi pelajaran di hadapan peserta didikmu.

Pertemuan Ke-2

Adab Dengan Teman Belajar

يَابُنَىَّ تَأَدَّبْ مَعَ اَخِيْكَ الَّذِىْ تَخْتَارَهُ لِلْمُطَالَعَةِ

Wahai anakku, berlaku sopanlah terhadap temanmu dalam belajar

وَاِذَا فَهِمْتَ قَبْلَهُ فَلاَ تَفْتَخِرْ عَلَيْهِ بِاِلسَّبْقِ

Jika kamu bisa memahami pelajaran lebih cepat darinya, maka janganlah sombong atasnya

وَاِذَا عَارَضَكَ فِىْ فَهْمِ مَسْئَلَةٍ فَاسْتَمِعْ لِمَا يَقُوْلُ

Dan tatkala ada kejanggalan dalam memahami suatu masalah, maka dengarkanlah (penjelasan) yang dikatakan temanmu

فَرُبَّمَا يَكُوْنُ الْحَقُّ مَعَهُ وَاَنْتَ مُخْطِىئٌ فِىْ فَهْمِكَ

Karena terkadang yang benar adalah temanmu sedangkan kamu salah dalam memahami masalah tersebut.

Pertemuan Ke-3

Hindari Perdebatan Dengan Cara Yang Salah

وَاِيَّاكَ وَالْمُجَادَلَةَ بِالْبَاطِلِ وَالْاِنْتِصَارَ لِرَأْيِكَ اِنْ كَانَ خَطَأً

(Wahai Anakku), Hindarilah perdebatan dengan (cara) yang batil (curang) dan (hindari) mempertahankan pendapatkanmu jika (pendapatmu) salah

فاَِنَّ الْعِلْمَ اَمَانَةٌ, وَمَنْ اِنْتَصَرَ لِلْبَاطِلِ فَقَدْ ضَيَّعَ اَمَانَةَ اللهِ

Karena ilmu adalah amanah (titipan dari Allah Ta’ala), dan barang siapa menggunakannya untuk sesuatu yang batil berarti ia telah menyia-nyiakan amanah Allah Ta’ala

Pertemuan Ke-4

Perbanyaklah Mudzakaroh (Mengkaji Ulang)

يَا بُنَىَّ اَكْثِرْ مِنَ الْمُذَاكَرَةِ لَمَّا حَصَّلْتَ مِنَ الْعُلُوْمِ فَاِنَّ آفَةَ الْعِلْمِ الَنِّسْيَانُ

Wahai anakku perbanyaklah mudzakarah (mengkaji ulang) berbagai pelajaran yang telah engkau dapatkan, karena sesungguhnya petaka ilmu adalah lupa.

وَاعْلَمْ اِنَّكَ فِىْ نِهَايَةِ الْعِلْمِ سَتُمْتَحَنُ ِفىْ كُلِّ مَعْلُوْمَاتِكَ

Dan ketahuilah sesungguhnya engkau di akhir tahun pelajaran akan menghadapi ujian pada setiap mata pelajaranmu

وَعِنْدَ الْاِمْتِحَانِ يُكْرَمُ الْمَرْءُ اِذَا أَحْسَنَ الْاِجَابَةَ

Dan ketika ujian seseorang akan mendapatkan kemuliaan (peringkat) manakala dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik


وَيَسْتَهِيْنُ بِهِ اَهْلُهُ وَاِخْوَانُهُ اِذَا لَمْ يُحْسِنْ اَلْجَوَابَ وَظَهَرَ اَنَّهُ مُفَرِّطٌ فِى التَّحْصِيْل

Dan ia akan dihina keluarga dan temannya manakala tidak bisa menjawab dengan baik, ketika ita ia terlihat bahwasanya ia adalah (pelajar) yang tidak sungguh-sungguh dalam mencari ilmu

Pertemuan Ke-5

Hindari Belajar Hanya Sekedar Menghafal Tanpa Paham Maknanya

يَابُنَىَّ اِيَّاكَ اَنْ تَكُوْنَ مُذَاكَرَتُكَ عِبَارَةَ حِفْظِ اَلْفَاظٍ لَا تُعَقِّلَ مَعْنَاهَا

Wahai anakku, hindarilah mudzakaroh (belajarmu) hanya sekedar hafal makna tanpa paham artinya

وَلَكِنْ اِجْعَلْ هِمَّتَكَ مُوَجِّهَةً اِلَى تَعَقُّلِ الْمَعَانِىْ وَتَثْبِيْتَهَا فِى ذِهْنِكَ

Akan tetapi jadikanlah tujuanmu (belajar) sebagai sarana memahami makna dan menancapkannya di dalam hatimu

فَاِنَّ الْعِلْمَ هُوَ مَا تَفْهَمُهُ لَا مَا تَحْفَظُهُ

Karena (hakikat) adalah apa yang telah kamu paham bukan apa yang kamu hafal

Pertemuan Ke-6

Adab Ketika Berdiskusi Dengan Teman Belajar

يابنىّ قلمّا اجتمع طالب مع زمرة من إخوانه إلاّ كان مدار المحاورة بينهم على المناظرة والمفاوضة فى المسائل الّتى يعرفونها .

Wahai anakku bila engkau dan teman temanmu berkumpul untuk berdiskusi dan saling mengemukakan pendapat dalam berbagai masalah

فلا تقطع على متكلّم حديثه ولا تتشرّع بالإجابة قبل التّثبّت

jangan sekali kali engkau memutus pembicaraan seseorang yang sedang mengajukan argumentasinya dan jangan pula beranjak menjawab sebelum selesai argumentasinya

ولا تنزع فى مسئلة لم يسبق لك الاطّلاع عليها

Jangan (pula) engkau menyangkal masalah sebelum mengetahui duduk permasalahannya

ولاتجادل بغير الحقّ ولاتطهرالعظمةعلى من يناظرك

dan jangan engkau memperdebat masalah dengan yang tidak haq (benar). dan jangan menampakkan kemuliaan pribadi (pangkat, titel, dsb) kepada lawan bicaramu

ولاتخرج عن موضوع المناظرة الى تسفيه رأى مناظرك

dan jangan meninggalkan ruang diskusi sebelum diskusi selesai, hanya karena kalah bicara

ولا الى تقريعه بالكلام المؤلم ولا الى توبيخه اذا ظهر خطؤه فى الفهم

dan jangan mengeluarkan kata kata yang menyakitkan hati lawan bicaramu dan jangan pula menyalahkannya bila memberi jawaban yang kurang tepat. (jangan sombong bila menang dan jangan putus asa bila kalah, itulah watak seorang ilmuan)

Pertemuan Ke-7

Berdiskusi Memiliki Segudang Manfaat

يابنىّ المحاورة بين الطّلّاب فى المسائل العلميّة جزيلة الفوائد

Wahai anakku, berdiskusi sesama pelajar dalam membahas masalah ilmiah, banyak membawa manfaat

تقوّى الفهم وتطلع اللّسان وتعين على حسن التّعبير عن الاعراض المقصودة

diantaranya memperkuat pemahaman, memperlancar pembicaraan, membantu mengambil i’tibar(pelajaran) dari suatu (masalah) yang dituju

وتولّد فى الطّالب الجرأة والاقدام

dan melahirkan keberanian murid serta menambah kemajuan (pengetahuan)

ولكن يابنىّ : لاينفعك هذا عند الله ولا عند النّاس الاّ اذا كنت مهذّب الاخلاق

Akan tetapi wahai anakku, semua itu tidak akan memberi manfaat atas dirimu baik dalam pandangan Allah maupun umat manusia, kecuali engkau memiliki adab yang mulia

بعيدا عن الفحش فى القول الحقّ ولو على نفسك ولاتأخذك فى الحقّ لومة لائم

menjahui kata-kata yang tak layak di ucapkan dan bicaralah dengan perkataan yang haq sekalipun terhadap dirimu sendiri. Janganlah engkau takut pada celaan orang, selama engkau berpijak pada yang Al Haq.

Pelajaran Ke-8

Janganlah Adab Sebagai Pelajar, Jangan Bergurau di Jalan

يابنىّ انّ الطرق العموميّة ليست مملوكة لاحد, وانّما لكلّ مآرّ المرورفيها,

Wahai anakku, sesungguhnya jalan umum itu bukan milik seseorang, tetapi setiap orang yang lewat berhak atas jalan itu.

فلا تزد حموا فى الطّرقات, فانّ ذلك يزرى بطلبة العلم الشّريف ويذهب باحترام النّاس لهم

Karena itu jangan sekali-kali kalian memenuhi jalan umum sambil bergurau, hal demikian tidak patut dilakukan oleh kaum terpelajar yang akan menjatuhkan martabat mereka di mata masyarakat.

Pertemuan Ke-9

Hati-hati di Jalan

يا بنىّ اذا رايت فى طريقك غوغاء او فئة يضرب بعضها بعضا, فايّك ان تعرّج عليهم او تقترب منهم فربّما كان ذلك سببا لاهانتك او اتّهامك بشىئ انت منه برىء

Wahai anakku,bila engkau melihat di tengah jalan ada sekelompok orang yang berjalan sambil bergurau hendaklah kamu tidak ikut terpancing atau mendekati mereka,sebab kemungkinan besar hal tersebut menjadi penyebab kehinaanmu atau kamu di tuduh melakukan sesuatu yang tidak kamu lakukan.

Pertemuan Ke-10

Jangan Mudah Terpancing

يابنىّ : اذا تعدّى عليك احدفى طريقك من عآمّة النّاس فلا تقابل العدوان بمثله واعف عمّن ظلمك,يرفع الله قدرك “وجزآء سيّئة سيّئة مثلها” فمن عفى واصلح فاجره على الله. بهذا الخلق الجميل ادّبنا الله فى كتا به العزيز

Wahai anakku, jangan engkau terpancing bila ada seseorang yang mengganggumu di tengah keramaian maafkanlah orang yang mengganggumu, tentu allah akan mengangkat martabatmu:”dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan allah”(QS.Asy-Syuuara:40)

Dengan akhlaq seperti inilah allah swt. telah mendidik kita melalui kitab yang mulia

Bagikan Artikel Ini :

Related posts

Leave a Comment